Showing posts with label Tips. Show all posts
Showing posts with label Tips. Show all posts

Monday, April 30, 2012

Tips Memulai Beauty Blog

Hi bloggers! 

Semoga kalian ga bosen dengan tips-tips sok tau dari saya. Tips kali ini tentang memulai beauty blog. Semakin ke sini, saya liat semakin banyak yang mau memulai beauty blog. Apalagi kalau menilai dari jumlah member di komunitas Indonesian Beauty Bloggers yang semakin hari makin bertambah. Artikel ini sebenernya udah lama mau saya selesaikan setelah sekian lama duduk manis di draft blog saya. Kebetulan IBB Jakarta baru aja ngadain gathering dan di acara itu Stella dan Mada ngajak saya untuk sedikit sharing tentang dunia blogging. Setelah itu, saya baru inget kalau saya ada artikel nganggur menunggu untuk diselesaikan. Jadi yah sekalian artikelnya saya kembangin, siapa tau bisa membantu buat temen-temen blogger yang baru mulai blogging.

Hobi makeup tidak sama dengan hobi menulis tentang makeup
Oke, maaf kalau poin pertamanya sudah terdengar harsh begini. Tapi sebaiknya dari awal saya kasih tau batasan antara hobi makeup dan hobi ngeblog tentang makeup. Banyak orang yang hobi dandan dan koleksi makeup. Yang membedakan mereka dengan blogger adalah hobi menulis. Kalau kamu tergiur untuk memulai beauty blog, tanya dulu sama diri sendiri: apa saya suka menulis? Di tahap awal ga perlu pinter nulis dulu karena seiring dengan kita sering nulis, lama-lama akan lihai bermain kata-kata. Tapi dari awal harus ada minat dulu untuk menulis.  Karena yang namanya nge-blog tentunya ga akan jauh-jauh dari hal tulis-menulis.

Pilih-pilih nama blog
Jangan anggap remeh pentingnya memilih nama blog. Ini yang akan jadi identitas kamu, jadi pilihlah baik-baik. Sebaiknya cari nama yang mudah diingat dan dilafalkan. Awalnya, saya sempat terpikir untuk membuat beauty blog dengan menggunakan nama saya. Tapi setelah dipikir-pikir, untuk booking pesawat saja saya sampai njelimet mengeja nama saya, apalagi kalau saya pakai untuk nama blog? Bisa-bisa orang nyasar tiap mau berkunjung. Menggunakan nama yang simpel itu membantu sekali. Dan sebaiknya hindari penulisan gaya alay yang membingungkan dengan mencampuradukan huruf dan angka. Tujuan kita adalah mencari nama blog, bukan bikin password. Bisa juga memilih nama yang berhubungan dengan isi blog, sehingga orang yang mengakses blog kita sedikitnya punya bayangan mengenai isi blog yang dikunjungi.

Jujur aja, untuk poin ini saya angkat jempol buat komunitas IBB. Saya sampai kagum koq bisa mereka kepikir untuk bikin nama blog yang unik dan imut-imut. Saya sendiri bukan orang yang kreatif dan cenderung praktis. Kebetulan hobi saya yang lain adalah dengerin musik dan saya suka musik jazz. Jadi bisa ditebak, nama allthatmakeup diambil dari lagu All That Jazz. That is, in case you're wondering.


I have a blog. Now what?

Saat kamu sudah punya blog, inget-inget bahwa dalam ngeblog ada dua tahap yang mesti dilewatin. Yang pertama, fokus dari dalam dulu yaitu dengan membangun konten blog. Setelah itu, kalau kamu merasa konten blog kamu sudah cukup bermanfaat untuk dikunjungi, barulah mulai sebar 'undangan'. Ga mungkin kan kita fokus ngundang orang dulu, tapi waktu pembaca dateng kita ga punya apa-apa untuk disajikan? Jadi jangan sampe tahapannya kebalik ya.

Membangun konten blog.
  • Cari kekuatan kita yang bisa dijadikan ciri khas
Kalau mau ngomongin tentang 'kosmetik', tentunya topiknya luas sekali. Saran saya, mulailah dari koleksi kita sendiri. Dan seiring dengan berjalannya waktu, kenali kekuatan kita. Menurut saya, pembahasan beauty blog secara garis besar dibagi jadi dua, review dan tutorial/FOTD. Saya sendiri, waktu mau memulai beauty blog sebenernya pengen lebih fokus ke tutorial. Makanya saya sampe punya youtube channel segala. Tapi makin sering nulis, saya sadar bahwa kekuatan saya justru di kemampuan saya mendeskripsikan produk dan bermain kata-kata. Dari situ saya membangun blog saya untuk lebih fokus ke review produk. Dan itu bukan sesuatu yang saya sadari dalam sehari dua hari ngeblog. Wajar koq kalau di tahap-tahap awal kita masih mencari-cari kemana arahnya blog kita. Kalau kita tetep pada konsep awal, itu bagus jadi dari awal kita udah punya target pembaca yang tetap. Tapi kalau di tengah jalan baru ketemu ‘feel’-nya dan akhirnya kita berubah haluan juga ga masalah. Pokoqnya menulislah dengan nyaman.

Dalam komunitas IBB, kita perhatiin beberapa blogger senior yang udah lama ngeblog punya ciri khas masing. Misalnya PutriKansil dan Ichil yang fokus ke tutorial/FOTD. Atau Priscilla dan Ai Ni & Eve yang fokus ke review produk. Bahkan kita bisa memilih topik yang lebih spesifik seperti Mada Foe yang ngeblog khusus untuk review produk kosmetik dengan harga terjangkau. Atau Stephanie yang mereview produk dari sudut ingredientsnya. Nah, luas banget kan? Apalagi dengan menjamurnya beauty bloggers sekarang, punya ciri khas tersendiri itu membantu banget untuk menarik pembaca ke blog kamu!

  • Bahasa apa yang digunakan?
Tujuan dari menulis di blog adalah menyampaikan informasi. Untuk itu penting banget menggunakan bahasa yang kita kuasai. Saya ngerti kalau beberapa bloggers memilih bahasa Inggris untuk ngeblog dengan tujuan meningkatkan traffic. Saya sendiri pun bertujuan begitu, selain untuk melatih bahasa Inggris saya. Tapi jangan anggap remeh kekuatan dari bahasa kita sendiri. Pasarnya Indonesia ini luas koq. Liat aja blognya Hanna. Bahkan Elrica yang udah sampai Singapore pun masih ngeblog dengan bahasa Indonesia. Dan traffic mereka pun tinggi! Jadi jangan takut kekurangan pembaca karena menulis dengan bahasa Indonesia.

Kalau pun kita kekeuh mau menulis dengan bahasa asing, jangan lupa konsekuensinya adalah kita harus mau terus belajar dan meningkatkan kemampuan kita. Apalagi bahasa Inggris yang salah penempatan huruf s aja bisa bikin arti kalimat jadi beda.

Pada akhirnya sih, mau menggunakan bahasa apa itu kembali ke bloggernya masing-masing. Asal kita bisa pastiin kalau pesan yang mau kita sampaikan bisa sampai dengan tepat ke pembaca.

Promosi blog
Setelah kita merasa kita sudah cukup membangun isi blog kita, tentunya kita pengen apa yang udah kita tulis ini dibaca orang dong? Dari sini kita mulai promosiin blog kita. Saat ini udah banyak platform yang bisa kita pakai untuk memperkenalkan blog. Salah satunya kita bisa gabung di Hellocotton atau Bloglovin. Apalagi sekarang era-nya Facebook dan Twitter, kita bisa mempost hasil tulisan kita di kedua soc-med tersebut supaya orang lebih sadar dengan keberadaan blog kita. Kalau kita ikut forum kecantikan, secara pasarnya pas banget, kita bisa sertakan URL blog kita di signature, seperti yang saya lakukan di forum Femaledaily. Bisa juga dengan meninggalkan komen di blog lain. Intinya bergaul lah seluas mungkin dan tinggalkan alamat blog kita.

Walaupun ada banyak cara yang bisa kita pakai untuk memperkenalkan blog kita, tapi disini saya amat sangat sarankan untuk jangan pernah menghina hasil karya tulisan kita sendiri dengan berkunjung ke blog orang lain untuk “follow for follow”. Selain bisa menyinggung si empunya blog, kita pun terkesan desperate. Percaya sama hasil tulisan kita sendiri dan percaya sama diri kita sendiri. Kalau memang blog kita bagus dan berkualitas, otomatis orang pasti dateng dan ngikutin blog kita. Lagipula, follower yang tercantum di blog itu ga menjamin kualitas suatu blog. Blog yang bagus memang punya banyak follower. Tapi blog yang punya banyak follower belum tentu bagus.  

Selain itu follower yang datang tanpa diminta-minta itu bisa digunakan untuk mengukur sejauh mana jangkauan blog kita. Tapi untuk hasil yang lebih tepat, saya sarankan untuk menambahkan fasilitas blog counter supaya kita bisa menilai jumlah dan pasar pembaca blog kita. Kebetulan fasilitas ini sudah disediakan oleh blogger.com. Sedangkan saya sendiri, untuk menambah informasi seputar traffic blog saya, menggunakan Statcounter.

Konsistensi
Nah, ini dia bagian yang saya sendiri masih harus tingkatkan. Sebisa mungkin jangan sampe blog kita ditelantarkan dalam jangka waktu panjang, tanpa postingan (ngomong sama diri sendiri). Ya memang yang namanya blog tetep aja dianggap hobi sampingan (setidaknya buat saya) dan saya ga mau sibuk ngeblog sampai kesibukan utama saya terlantar. Yang mahasiswa tetep mesti utamain kuliah. Yang karyawan tetep aja mesti utamain kerja. Tapi sebisa mungkin blog tetep di-update. Atau segera update blog setelah kita menghilang utuk periode waktu tertentu.


Karena bikin postingan (yang niat) untuk beauty blog itu rempong, biasanya proses ambil foto produk, editing dan tulis menulis saya cicil. Misalnya, supaya praktis, begitu beli barang biasanya langsung saya foto walaupun saya sendiri ga tau kapan saya akan posting. Yang penting saya sudah punya foto barangnya dalam keadaan masih mulus. Selanjutnya saya tinggal edit saat ada waktu luang dan sediakan waktu untuk menulis artikel.


Sekian tips dari saya. Maaf ya kalau tips dari saya makin lama makin panjang. Buat saya ngeblog itu adalah suatu proses dan saya belajar dari pengalaman (dan kesalahan) saya selama blogging. Kalau kalian punya saran dan kritik yang relevan buat blog saya, dengan senang hati lho saya terima.

Sunday, February 19, 2012

Tips Menulis Review Kosmetik

Hi Bloggers.

Tips kali ini adalah mengenai menulis ulasan produk atau, bahasa populernya, Review. Bisa dibilang Review produk adalah artikel favorit saya. Secara saya ini orangnya rempong kalo kepengen sesuatu, terutama karena saya lebih sering belanja kosmetik online. Jadi kalau sedang mengincar suatu barang, saya selalu cari review mengenai produk tersebut sebanyak-banyaknya dari berbagai macam blog. Apalagi kalau produknya termasuk mahal untuk kantong saya. Ga mau dong beli kucing dalam karung? Semakin banyak yang diulas, semakin banyak sudut pandang mengenai produk tersebut, semakin saya puas. Yang kemudian berimbas ke hobi saya menulis review produk.
Kalau kamu mengikuti blog ini, kamu mungkin memperhatikan review saya yang seringnya panjang lebar ngalor ngidul ga keruan, sepertinya semua mau saya jabarin di postingan. Kurang lebih postingan saya menggambarkan betapa ribetnya saya kalau mencari informasi mengenai produk tertentu. Tapi pada intinya sih saya yakin, saya ga sendirian. Pasti ada aja orang yang ingin informasi sebanyak mungkin sebelum memutuskan membeli sesuatu. Saat saya menulis review, tujuan saya adalah memuaskan mereka! Tentunya saya bukannya mau bilang kalau menulis review mesti panjang lebar, tapi tujuan utamanya adalah memberi informasi yang cukup.
Nah, berikut ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menulis review kosmetik, a la saya.
  1. Kenali produk yang direview
Secara logika, ya kalau menulis review pastinya kita harus tau produknya. Dan yang dimaksud tau produknya bukan sekedar beli, buka segelnya, lihat isinya dan colek-colek. Kalau baru segitu perkenalan kita dengan produknya, belum cukup untuk menulis review. Ada juga blogger yang langsung menulis mengenai produk yang langsung dibeli. Tapi kalau memang bloggernya mengerti yang namanya review produk, biasanya postingan tersebut akan dijuduli first impression (kesan pertama), bukan review. Percaya deh, ga ada untungnya bagi pembaca kalau dalam artikel review, kamu menggambarkan betapa nyamannya suatu foundation saat dioleskan di tangan kamu.
Sebaiknya sebelum memutuskan untuk menulis review, coba dulu produknya beberapa minggu bahkan bulan. Jadi kita sudah kenal baik dengan produknya dan tau mendalam apa saja kelebihan dan kekurangan yang bisa diinformasikan ke pembaca. Selain itu kita juga bisa menambahkan pengalaman kita saat menggunakan produk tersebut. Jadi pembaca bisa melihat kalau kita memang menggunakan dan mengerti tentang produk yang kita tulis.
  1. Lebih baik kebanyakan daripada kurang
Yang namanya tulisan, kalau dianalogikan dengan tubuh manusia yang harus ada kepala, badan dan kaki, tulisan pun ada yang namanya pembukaan, isi dan kesimpulan. Yes, ini semua diajarin di pelajaran bahasa Indonesia dari jaman SD sampe SMA, jadi ini basic banget. Walaupun blog isinya artikel tidak resmi, tetep aja tulisan yang terstruktur rasanya lebih enak dibaca. Biasanya dalam ‘pembukaan’ saya menulis mengenai deskripsi prduk secara umum (biasanya berdasarkan keterangan website) atau bisa juga alasan saya membeli produk tersebut. Di bagian isi, baru saya mengulas mendalam mengenai produknya. Misalnya kemasan, isi, warna, tekstur, ketahanan deesbre deesbre. Lalu pada kesimpulannya, kenapa saya suka atau tidak suka produknya dan apakah saya merekomendasikan produk tersebut.
Seringnya ada blog yang menambahkan poin-poin pro/kontra di reviewnya. Yang menurut saya bagus banget. Tapi inget kalau poin-poin ini letaknya di kesimpulan. Ga afdol ah, kalau artikel review isinya hanya poin-poin pro/kontra. Pastinya pembaca kan ingin tau dasar dari kesimpulan kamu. Takut postingannya kepanjangan? At least, kalau postingannya kepanjangan, pembaca bisa memilah sendiri mana yang mau dibaca. Tapi kalau artikelnya pendek banget karena kekurangan informasi, pembaca mau cari informasi kemana?
  1. Swatch
Nah ini elemen yang ga kalah penting saat menulis review, bahkan cenderung krusial. Jadi poin plus banget kalau kita bisa menggambarkan seperti apa sih bentuk produk yang kita review ini, sedekat mungkin dengan aslinya. Caranya selain dengan kata-kata, ya pastinya dengan gambar. Balik lagi, seperti yang saya pernah bilang, kenali kamera kamu! Jangan lupa bahwa setting kamera dan pencahayaan matahari itu megang peranan banget.
Gambar diatas bukan hasil saya mainan photoshop. Dua-duanya adalah barang yang sama, diambil di jam yang sama, dengan kamera yang sama, dengan setting warna yang berbeda. Yang mana warna yang benar? Ya tentunya kita sebagai yang punya yang tau. Nah, saat mengambil gambar, jangan lupa dilihat dulu, gambar yang kita ambil sudah mirip aslinya belum?
Dan ngomong-ngomong tentang Photoshop, sekedar memberi opini, buat saya Photoshop itu bukan dosa. Kalau memang dengan diedit hasilnya bisa mirip dengan warna aslinya, kenapa tidak? Tapi ini preferensi pribadi sih.
  1. Tempatkan diri sebagai pembaca
Pada akhirnya, yang paling penting dalam menulis review adalah, menempatkan diri kamu sebagai pembaca. Terutama pembaca yang sama sekali tidak tahu mengenai produk yang kamu review. Lalu tanya pada diri sendiri, apakah tulisan kamu sudah memberi penjelasan yang cukup? Kalau kamu adalah pembaca artikelmu sendiri, apa tulisan kamu sudah memuaskan?
Saya yakin semua yang menulis blog, pasti mulai sebagai pembaca blog. Coba inget-inget lagi, apa yang ada di pikiran kamu saat membaca postingan orang lain? Pasti pernah merasa tidak puas karena postingan yang kamu baca kurang ini, kurang itu. Nah! Mumpung sekarang kamu menulis artikel kamu sendiri, saatnya memasukan poin-poin yang kamu rasa kurang di postingan orang lain untuk melengkapi postingan kamu sendiri.
Saat ini sih baru segitu tips yang kepikiran. Semoga artikel ini bisa membantu kalau kamu masih clueless saat mau menulis review. Kalau mau nambahin, boleh lho tinggalin komen. Happy blogging!

Wednesday, February 8, 2012

Tips Menulis Artikel Beauty Blog

Hi semua!
Dalam post kali ini, saya mo ngobrol-ngobrol tentang dunia per-blogging-an, khusunya beauty blog (Sampai saat ini sepertinya belum ada istilah bahasa Indonesianya. Enaknya apa ya? Blog Kecantikan? Hmm… Jadi kayak rubrik majalah, aneh ah!). Eniwei, secara yang dibicarain adalah beauty blog di Indonesia, jadi ya kita ngobrol pake bahasa ibu pertiwi aja lah yah.

Saya yakin, kita semua pasti merhatiin perkembangan beauty blog di Indonesia akhir-akhir ini. Pesat banget lho! Sepertinya hampir semua orang yang sering main-main di dunia maya punya beauty blog. Beda banget sama jamannya saya mulai blogging, beauty bloggers bisa diitung pake jari dan kita pun ga saling kenal satu sama lain, jadi rasanya garing banget. Sekarang saya udah punya lumayan banyak teman-teman sesama beauty bloggers yang bisa diajak bertukar pikiran dan janjian ketemuan dan ngegosip bareng sambil menghadiri event tertentu. Seru banget!

Awalnya saya mulai ngeblog, saya sama sekali ga tau ‘kekuatan’ ngeblog dan sama sekali ga kepikir bahwa dua atau tiga tahun sejak mulai ngeblog, saya dapat banyak banget keuntungan dari blogging. Iya, saya kadang-kadang dikirimin produk dari perusahaan kosmetik tertentu untuk saya coba produknya kemudian saya tulis dan perkenalkan pada pembaca blog saya. Ada juga undangan untuk datang ke peluncuran produk kosmetik terbaru. Dulu, itu semua ga ada di kepala saya sama sekali. Itu baru blogger sekelas saya yang pembacanya bisa diitung pake jari, apalagi para beauty blogger yang udah melanglang buana kerjasama dengan berbagai perusahaan kosmetik. Kalau ngeliat semua benefitnya, emang rasanya ga mungkin ga tergoda untuk bikin blog, apalagi kalau emang hobi ngelenong.

Saya bukannya mau sok menggurui. Bener deh. Bahkan saya mungkin bukan orang yang paling pas untuk nulis artikel ini, secara blog saya juga cuma blog kecil-kecilan yang dibikin lebih untuk menyalurkan hobi menulis dan hobi dandan saya. Satu hal, saya ngerti banget yang namanya blog itu adalah milik pribadi. Jadi mau diisi apaan juga ya terserah masing-masing penulisnya. Tapiii... saat kita mempromosikan blog kita dan mengundang orang untuk berkunjung, pastinya para pendatang ini mengharapkan ada informasi yang berguna dong untuk mereka. Dan kita sebagai pihak blogger yang mengundang, pastinya ingin supaya para pembaca itu lain kali balik lagi untuk mendapat informasi lebih dari kita. Nah, ini yang kita harus inget. Kalau memang mau niat ngeblog, buat lah blog anda jadi sumber informasi. Inget, blogging itu bukan hanya sekedar terima produk gratisan. Dibalik sebuah artikel, ada usaha dan waktu yang harus didedikasikan. Makanya kadang-kadang saya menghilang dari dunia blogging karena sedang tidak punya waktu untuk menulis artikel. Berikut ini beberapa hal yang menurut saya penting banget untuk diperhatikan dalam membuat artikel, khususnya dalam beauty blog.


Sumber terpercaya di balik tulisan kamu.
Yang punya beauty blog pasti familiar deh sama yang namanya tutorial. Dimana kita, istilahnya, ‘mengajarkan’ pembaca kita cara untuk menciptakan dandanan tertentu. Seringnya sebagai peringatan, kita membuat pernyataan kalau kita ini bukan ahli, tapi ini lah cara yang pas buat kita dan semoga pas juga untuk pembaca. Sah-sah saja sih. Tapi pastikan kita punya dasar dan sumber terpercaya di balik langkah-langkah tutorial kita. Jangan karena merasa kita toh bukan pro, bikin aja sebagaimana yang penting jadi. Balik lagi, sajikanlah informasi yang berguna untuk pembaca. Saya juga bukan pro. Apa yang saya tulis di blog itu sebenernya hasil saya baca-baca beauty blog lain, nonton tutorial di youtube, lalu saya adaptasikan dengan cara aplikasi yang nyaman buat diri saya sendiri. Sekedar mengingatkan, sebuah tutorial dianggap ‘canggih’ bukan dari berapa banyak produk yang kita pakai koq. Sebagian besar makeup artist justru lebih suka untuk keep it simple. Buat saya, seberapapun simpelnya, hasil dandanan itu yang penting harmonis.


Kenali kamera kamu.
Nah, ini pasti masalah yang familiar banget sama para beauty blogger. Tapi ya namanya juga menceritakan tentang kosmetik, pasti ga lepas dari gambar. Mo jelasin sebuah warna, lengkap dengan undertonenya, sampe busa-busa berkata-kata, orang tetep ga bakal ngerti sedangkan cukup satu buah gambar sudah bisa menjelaskan semuanya. Saya juga buta kalo masalah ngutak-ngatik gadget (saya penganut paham “Hidup jauh lebih simpel saat apple dan blackberry hanya sekedar nama buah-buahan”) tapi sedikit-sedikit saya belajar mengenal kamera saya. Bagaimana mengubah pencahayaan gambar di kamera saya, kapan saya mengubah fokus, dimana tempat yang bagus untuk mengambil gambar. Di depan jendela pas siang bolong ga selalu jadi tempat strategis lho, soalnya warna-warnanya malah jadi lebih muda dari aslinya secara sinar matahari malah bikin silau. Rajin cari sumber informasi dan rajin latihan itu berguna banget. Yang penting bukan hasil foto yang canggih dan HD, menurut saya sih yang penting gambarnya mendekati aslinya.


Gunakan tata bahasa yang benar.
Tentunya tidak ada aturan blogging itu harus menggunakan bahasa apa. Tapi bahasa apapun itu, jangan lupa kalau tata bahasa itu penting. Ya ini preferensi pribadi saya sih. Saya waktu sekolah dari jaman SD sampe SMA paling suka sama pelajaran bahasa Indonesia (gemana ceritanya saya malah terdampar di sekolah kedokteran, ga tau deh?!) dan kayanya agak-agak punya fetish sama tanda baca dan kawan-kawannya. Ga usah pake bahasa yang njelimet-njelimet, tapi jangan anggap remeh pentingnya posisi titik, koma dan segala rekan-rekannya karena salah tempat bisa bikin kalimat jadi ambigu. Bagaimanapun juga, dalam dunia blogging, kita ini berkomunikasi dengan kata dan kalimat, yang tidak mengandung intonasi dan bisa dengan mudah disalahartikan. Selain itu, kalau mau mempresentasikan produk, pastikan kita menulis nama produknya dengan benar. Dan yang pasti tulisan jangan disingkat-singkat dong? Secara ini artikel, bukan sms. Satu lagi yang saya sering gengges liatnya, tanda titik di akhir kalimat kayanya cukup satu aja deh ya? Ga perlu sampe dua, apalagi di semua akhir kalimat.

Hmm.. Sejauh ini, baru poin-poin itu aja sih yang ada di kepala saya. Kalau ada yang mau menambahkan, boleh koq. Semoga artikel ini bisa berguna ya, bloggers. Memang sepertinya rempong sih. Tapi bener deh, kalau memang diniatin, blogging itu menyenangkan lho!