Hi Bloggers.
Tips kali ini adalah mengenai menulis ulasan produk atau, bahasa populernya, Review. Bisa dibilang Review produk adalah artikel favorit saya. Secara saya ini orangnya rempong kalo kepengen sesuatu, terutama karena saya lebih sering belanja kosmetik online. Jadi kalau sedang mengincar suatu barang, saya selalu cari review mengenai produk tersebut sebanyak-banyaknya dari berbagai macam blog. Apalagi kalau produknya termasuk mahal untuk kantong saya. Ga mau dong beli kucing dalam karung? Semakin banyak yang diulas, semakin banyak sudut pandang mengenai produk tersebut, semakin saya puas. Yang kemudian berimbas ke hobi saya menulis review produk.
Kalau kamu mengikuti blog ini, kamu mungkin memperhatikan review saya yang seringnya panjang lebar ngalor ngidul ga keruan, sepertinya semua mau saya jabarin di postingan. Kurang lebih postingan saya menggambarkan betapa ribetnya saya kalau mencari informasi mengenai produk tertentu. Tapi pada intinya sih saya yakin, saya ga sendirian. Pasti ada aja orang yang ingin informasi sebanyak mungkin sebelum memutuskan membeli sesuatu. Saat saya menulis review, tujuan saya adalah memuaskan mereka! Tentunya saya bukannya mau bilang kalau menulis review mesti panjang lebar, tapi tujuan utamanya adalah memberi informasi yang cukup.
Nah, berikut ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menulis review kosmetik, a la saya.
- Kenali produk yang direview
Secara logika, ya kalau menulis review pastinya kita harus tau produknya. Dan yang dimaksud tau produknya bukan sekedar beli, buka segelnya, lihat isinya dan colek-colek. Kalau baru segitu perkenalan kita dengan produknya, belum cukup untuk menulis review. Ada juga blogger yang langsung menulis mengenai produk yang langsung dibeli. Tapi kalau memang bloggernya mengerti yang namanya review produk, biasanya postingan tersebut akan dijuduli first impression (kesan pertama), bukan review. Percaya deh, ga ada untungnya bagi pembaca kalau dalam artikel review, kamu menggambarkan betapa nyamannya suatu foundation saat dioleskan di tangan kamu.
Sebaiknya sebelum memutuskan untuk menulis review, coba dulu produknya beberapa minggu bahkan bulan. Jadi kita sudah kenal baik dengan produknya dan tau mendalam apa saja kelebihan dan kekurangan yang bisa diinformasikan ke pembaca. Selain itu kita juga bisa menambahkan pengalaman kita saat menggunakan produk tersebut. Jadi pembaca bisa melihat kalau kita memang menggunakan dan mengerti tentang produk yang kita tulis.
- Lebih baik kebanyakan daripada kurang
Yang namanya tulisan, kalau dianalogikan dengan tubuh manusia yang harus ada kepala, badan dan kaki, tulisan pun ada yang namanya pembukaan, isi dan kesimpulan. Yes, ini semua diajarin di pelajaran bahasa Indonesia dari jaman SD sampe SMA, jadi ini basic banget. Walaupun blog isinya artikel tidak resmi, tetep aja tulisan yang terstruktur rasanya lebih enak dibaca. Biasanya dalam ‘pembukaan’ saya menulis mengenai deskripsi prduk secara umum (biasanya berdasarkan keterangan website) atau bisa juga alasan saya membeli produk tersebut. Di bagian isi, baru saya mengulas mendalam mengenai produknya. Misalnya kemasan, isi, warna, tekstur, ketahanan deesbre deesbre. Lalu pada kesimpulannya, kenapa saya suka atau tidak suka produknya dan apakah saya merekomendasikan produk tersebut.
Seringnya ada blog yang menambahkan poin-poin pro/kontra di reviewnya. Yang menurut saya bagus banget. Tapi inget kalau poin-poin ini letaknya di kesimpulan. Ga afdol ah, kalau artikel review isinya hanya poin-poin pro/kontra. Pastinya pembaca kan ingin tau dasar dari kesimpulan kamu. Takut postingannya kepanjangan? At least, kalau postingannya kepanjangan, pembaca bisa memilah sendiri mana yang mau dibaca. Tapi kalau artikelnya pendek banget karena kekurangan informasi, pembaca mau cari informasi kemana?
- Swatch
Nah ini elemen yang ga kalah penting saat menulis review, bahkan cenderung krusial. Jadi poin plus banget kalau kita bisa menggambarkan seperti apa sih bentuk produk yang kita review ini, sedekat mungkin dengan aslinya. Caranya selain dengan kata-kata, ya pastinya dengan gambar. Balik lagi, seperti yang saya pernah bilang, kenali kamera kamu! Jangan lupa bahwa setting kamera dan pencahayaan matahari itu megang peranan banget.
Gambar diatas bukan hasil saya mainan photoshop. Dua-duanya adalah barang yang sama, diambil di jam yang sama, dengan kamera yang sama, dengan setting warna yang berbeda. Yang mana warna yang benar? Ya tentunya kita sebagai yang punya yang tau. Nah, saat mengambil gambar, jangan lupa dilihat dulu, gambar yang kita ambil sudah mirip aslinya belum?
Dan ngomong-ngomong tentang Photoshop, sekedar memberi opini, buat saya Photoshop itu bukan dosa. Kalau memang dengan diedit hasilnya bisa mirip dengan warna aslinya, kenapa tidak? Tapi ini preferensi pribadi sih.
- Tempatkan diri sebagai pembaca
Pada akhirnya, yang paling penting dalam menulis review adalah, menempatkan diri kamu sebagai pembaca. Terutama pembaca yang sama sekali tidak tahu mengenai produk yang kamu review. Lalu tanya pada diri sendiri, apakah tulisan kamu sudah memberi penjelasan yang cukup? Kalau kamu adalah pembaca artikelmu sendiri, apa tulisan kamu sudah memuaskan?
Saya yakin semua yang menulis blog, pasti mulai sebagai pembaca blog. Coba inget-inget lagi, apa yang ada di pikiran kamu saat membaca postingan orang lain? Pasti pernah merasa tidak puas karena postingan yang kamu baca kurang ini, kurang itu. Nah! Mumpung sekarang kamu menulis artikel kamu sendiri, saatnya memasukan poin-poin yang kamu rasa kurang di postingan orang lain untuk melengkapi postingan kamu sendiri.
Saat ini sih baru segitu tips yang kepikiran. Semoga artikel ini bisa membantu kalau kamu masih clueless saat mau menulis review. Kalau mau nambahin, boleh lho tinggalin komen. Happy blogging!